Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Kalau Anda termasuk orang yang suka mengeluh maka ketahuilah bahwa kebiasaan mengeluh tidak akan membuat situasi yang Anda hadapi menjadi lebih baik, malahan hanya akan menguras energi Anda dan menciptakan perasaan negatif yang tidak memberdayakan diri Anda.

Coba tanyakan diri Anda apabila seandainya, Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu mengucapkan kata-kata positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Saya yakin jawaban Anda adalah teman yang pertama, karena pada dasarnya semua orang senang berhubungan dengan orang-orang positif yang kata-katanya membangun, menghibur, menguatkan.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita sering mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Dan Anda perlu sadari bahwa hal ini akan terjadi hampir setiap hari dalam kehidupan yaitu kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Jadi cara mengatasinya sebenarnya mudah kita hanya perlu belajar bersyukur dalam segala keadaan yang kita hadapi. Dan serahkan saja kepada Yang Maha sempurna.

Sebagai contoh, kita ditakdirkan menjadi orang miskin atau keadaan kekurangan lainya, maka itu cukup Allah yang tahu. Tidak perlu mengeluh pada sesama manusia. Karena kedudukan manusia di sini adalah sama. Sama-sama lemah. Hal yang mungkin terjadi ketika kita mengeluh kepada manusia adalah kita juga akan dikeluih oleh orang yang kita eluhkan. Mengeluhlah kepada Yang Kuasa. Dzat terkuat di seluruh alam jagat ini.

Dijelaskan di sebuah kitab Diwanul Imam Syafi’i , yaitu suatu waktu ada seorang sahabat memakai baju lusuh sufinya yang menyatakan “Hei kenapa kamu memakai pakaian mewah? katanya sufi”
lalu dijawablah pertanyaan sahabat itu “Andai saja baju aku ini bisa berbicara, pasti dia akan berbicara “Alhamdulillah”, begitupun dengan bajumu, dia akan berkata “Kasihanilah aku”

Jadi, berusahalah tetap tampil baik dihadapan orang lain walaupun kita sebenarnya sedang berada dalam kondisi buruk. Jangan mengharap belas kasihan orang lain dan jangan mengeluhkannya kepada orang lain.

Jadi, kalau kita ditanya orang lain tentang musibah atau keadaan buruk kita oleh orang lain, jawablah dengan hati penuh syukur dan ikhlas ” Cukup aku dan Allah yang tahu”.

Tetapi bukan berarti saat kita diberi sakit oleh Allah dan kita sedang berobat kepada seorang dokter tentang “Apa keluhan anda?” kita juga tidak boleh mengeluhkanya dan menjawab “Cukup aku dan Allah yang tahu” terus nanti gimana dong cara dokter mengetahui dan mengobati penyakit kita?

referensi : http://haryantokandani.com/artikel-motivasi/berhenti-mengeluh-a-mulai-bersyukur.html

*ngono yo ngono tapi ojo ngono lho!