Desember 2015 – The Dreamer

Vision Of Legendary Dreamer (VOLD).. Ngono yo ngono, tapi ojo ngono lhoo..!

Bulan: Desember 2015

Jam Berapa Sekarang??????

Fikri adalah siswa Malhikdua yang baru beberapa hari ini menginjakkan kaki di kampung halamanya untuk berlibur. Maklum, Malhikdua adalah sebuah sekolah yang berada dalam naungan pondok pesantren Al-Hikmah 2. Jadi, rata-rata siswa Malhikdua adalah berstatus sebagai santri adanya. Hanya segelintir siswa saja yang berkelahiran asli daerah asal Malhikdua berdiri. Dan bulan ini adalah musim libur sekolah yang menghendaki para siswa/santri untuk mengunjungi/pulang ke kampung halamanya masing-masing selama waktu yang telah ditentukan oleh pihak pengasuh pesantren.th (2)

Pada suatu hari, Fikri sedang pergi mejeng ke suatu tempat wisata bersama teman-temanya.

“Duh! Hp Gw mati, lupa gk pake jam tangan lagi!” eluh irfan di tengah-tengah kebersaan para remaja tanggung itu.
“Emang kenapa Van?”tanya Toni.
“Nggak papa, cuma pengen tau jam berapa sekarang?” jawab Irfan
“Aku juga gak bawa HP fan! coba tanya ke Fikri tuh!” kata toni menyarankan.
“Ada apa fan? Ton?” tanya Fikri dengan ekspresi aneh dan kamera digital dalam genggaman sedang dihadapkan ke depan wajahnya, menandakan bahwa dia sedang asyik berselfie ria.
“Kamu kan satu-satunya yang pake jam tangan nih, aku mo nanya sekarang jam berapa?”jelas Irfan yang sedang asyik menikmati pesona tempat wisata yang sedang mereka kunjungi.
“eh.. jam ya?” Fikri balik bertanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“iya! jam berapa sekarang?” sahut Toni mengalihkan perhatianya dari suasana sekitar kepada Fikri.
Duh! gimana nih?! jam tangan ini kan udah lama mati. aku pake buat gaya doang.. apes deh gue!”Fikri berkata yang hanya dia saja yang bisa mendengarnya.

Bagaimana tidak? Fikripun kebingungan Dia kebingungan apa yang harus dia katakan kepada teman-temanya itu. Fikri berpikir keras dan cepat untuk mencari jalan keluarnya. Dan pada akhirnya wajah Fikri terlihat sumringah.

Fikri mencabut sabuk yang melingkar di pinggangnya. Kemudian mengangkat ujung bagian atas dengan ujungbagian bawah menyentuh tanah. Lalu dia mengukur panjang bayangan dari sabuk itu. Kemudian Fikri tampak serius mencatat sesuatu. Ayunan bolpoin diatas kertas berlangsung selama kurang lebih tiga menit. Teman-teman yang bingung melihat tingkahnya ini hanya bisa bengong melongo.

“Hei Fikri! kamu ditanyain malah bertingkah aneh gitu, lagi ngapain sih?” Tegur Irfan tak sabaran.
“iya nih Fikri. Lagi ngapain kamu ngukur-ngukur bayangan segala?” Toni sependapat dengan Irfan.
“Alaaahh! aklian nih! mangkanya dong sekolah di Malhikdua! Jadinya tau apa yang sedang gw lakuin ini.” jawab Fikri santai.
“Emang ngapain?”
“kalian tadi tanya jam kan?
“iya” jawab keduanya anggukkan kepala.
“nih!” Fikri menarik nafas dalam-dalam. “Shift tan (panjang benda dibagi Panjang bayangan) maka diketahuilah sudut deklanansi mataharinya, terus sekarang bulan November tanggal 26 = 217+26 +243 itu irtifa’nya. abis itu tinggal dimasukin ke rumusnya aja gini nih.. (shift cos -7 blablabla…” Fikri menjelaskan panjang lebar di depan Irfan dan Toni.

Benar saja, dia sedang mengamalkan salah satu ilmu yang telah didapatnya semasa ia menimba ilmu di pesantren.

“Apaan si lu malah ngajarin kita matematika !” Irfan bersungut-sungut. *Biasanya kalo di tipi-tipi keluar tanduk merahnya dua.
“tau nih! lagi liburan juga masiiiih aja ketemu sama matematika”Toni tersadar dari bengongnya yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama penjelasan Fikri.
“Oke! sekarang jam 9.25 menit!” tandas fikri setelah menyelesaikan hitunganya.
“Nah gitu dong.. lama banget jawabnya, emang tadi tuh itung-itungan apa?”
“Ini tuh namanya Ilmu Falak, Ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit khususnya bumi bulan matahari bertujuan untuk mengetahui waktu. Gw belajar ilmu ini di program kepesantrenan sekolah setiap seminggu sekali, dan gurunya biasa gue panggil Gus Nasr” Fikri berhenti sejenak untuk mengambil nafas .
Nah! salah satu fungsi dari ilmu Falak ini ya inilah! untuk mengetahui waktu tanpa perlu melihat alat penunjuk waktu. Jadi, walaupun kita tidak melihat jam, dengan cara ini kita bisa mengetahui waktu dengan tepat.
Tapi langkah untuk menghitungnya tidak gampang, seperti yang udah gw jelasin di depan kalian tadi, harus menggunakan alat bantu hitung. kecuali memang sudah sangat ahli dan hafal seluk beluk ilmu ini.
“oooooohhhh…” Irfan dan Toni mengangguk-anggukan kepala dengan mulut terbuka lebar membentuk huruf O mendengar penjelasan si pintar Fikri. Fikri memang selalu menjadi bintang kelas semasa ia sekolah. Otak cemerlang dan rajin, membuat semua orang menyukainya.
“yoi!” kata Fikri tiba-tiba mengagetkan kedua temanya. “mangkenye lu semua sekolah di Malhikda dong kaya gw..” Fikri berdiri ponggah dan mengedut-ngedutkan alisnya.
“Woow keren yaa..?” Toni terkagum.
“Tapi kan kamu pake jam dan HP, ngapain harus repot-repot gitu?” sanggah Irfan menatap mata Fikri tajam meminta penjelasan.
“Hehe,, jam hp gw eror belum di set ulang. dan jam tangan yang gw pake ini udah sebulan yang lalu mati gara-gara gue bawa mandi. makanya gue pake tu ilmu falak hehe” Fikri cengengesan.
“Hadeeeehhh! Irfan menepuk jidat, sedangkan Toni hanya menatap fikri prihatin.
“alah! udahlah yang penting sekarang udah tau jam berapanya kan?”Untitled-2

OKE! INI KELEBIHAN SEKOLAHKU. MANA SEKOLAH MU?????? ILMU-FALAK

pesan : Ngono yo ngono, tapi ojo ngono lhoooo!! 😀 bye bye *ttting! 😉

Lima Planet Tata Surya Bakal Muncul di Langit Desember 2015

 

Hei semua! lama nih gk ngeblog! gimana kabarnya? semoga kita selalu dalam lindungan-Nya ya, amiin.

Berhubung The owner of this blog(aku sendiri) suka sama dunia astronomi, kali ini aku pengen bagibagi informasi nih buat para penggemar astro dan juga kamu-kamu yang tertarik di bidang photography, mungkin ini bisa di tindak lanjuti.. 🙂

Konjungsi planet-planet Tata Surya. Kredit: Astro Educa

 

Info AstronomyJika Anda penasaran ingin melihat planet-planet di Tata Surya kita, Anda perlu untuk bangun lebih pagi pada bulan ini. Mulai dari Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus akan muncul sepanjang Desember 2015!

Venus dan Jupiter akan menjadi yang paling terang, sementara itu nantinya Anda juga akan menemukan Mars yang sedikit lebih redup di antara keduanya serta planet Saturnus yang juga akan bergabung dengan Venus, Mars dan Jupiter mulai sekitar pertengahan Desember nanti. 

Sedangkan Merkurius, meskipun elongasinya tidak akan cukup jauh dari Matahari, namun ia masih bisa diamati saat Matahari terbenam sampai dua pekan terakhir Desember ini. Berikut ini telah kami uraikan lengkap tentang lokasi kelima planet yang dapat Anda temukan dan lihat dengan mata telanjang.

Merkurius sendirian di langit senja, mulai terlihat pada pertengahan Desember. Pada awal Desember 2015, Planet Merkurius akan duduk terlalu dekat dengan silau Matahari terbenam sehingga akan sulit untuk dilihat.
Namun, kita di Indonesia berkesempatan melihat Merkurius di langit senja sekitar pertengahan bulan ini.Bahkan, pada akhir Desember nanti akan menjadi saat yang terbaik untuk melihat Merkurius, dengan ia yang akan muncul sekitar 80 sampai 90 menit setelah Matahari terbenam pada akhir tahun. Teleskop kecil akan membantu Anda untuk menemukan Merkurius.
Merkurius nantinya akan mencapai elongasi terbesar dari Matahari pada tanggal 29 Desember 2015. Setelah itu, ia akan berayun kembali ke langit dinihari pada tanggal 14 Januari 2016. Kemudian pada Januari 2016, Merkurius akan bergabung dengan empat planet dinihari –Jupiter, Mars, Venus dan Saturnus– dan menjadi konjungsi 5 planet sekaligus! Peristiwa ini belum pernah terjadi lagi sejak tahun 2005.

Venus bakal muncul bagai obyek langit paling terang di Timur sebelum Matahari terbit. Tidak peduli di mana Anda berada di Bumi, kenampakan Venus akan sangat mudah ditemukan dan diidentifikasi.Venus merupakan obyek langit paling terang ketiga di langit Bumi, setelah Matahari dan Bulan. Ketika Anda melihat Venus, ia akan sangat menonjol di langit kita.
Jadi, keluar rumahlah saat dinihari, lalu tengok arah langit Timur. Anda pasti akan melihat Venus bersinar paliiiiiiiiiiiing terang di sana.
Terlebih lagi, Jupiter akan menemani Venus alias Bintang Kejora ini. Jupiter sendiri merupakan obyek langit paling terang keempat (setelah Matahari, Bulan dan Venus). Tidak hanya Jupiter, Planet Mars pun akan berdekatan dengan Venus dan Jupiter. Cukup lihat di atas Venus, tetapi di bawah Jupiter, untuk melihat Planet Merah yang akan selaras dengan Venus dan Jupiter di langit dinihari Desember.
Dan, tidak peduli di mana Anda berada, pastikan untuk tandai kalender Anda pada hari Senin, 7 Desember 2015. Sebab pada hari itu, Bulan Sabit akan sangat dekat dengan Venus, Mars dan Jupiter!

Mars yang bersinar di antara Venus dan Jupiter. Mars memang tidak seterang Venus atau Jupiter.Meski begitu, kenampakan Mars cukup mudah terlihat di langit dinihari. Mars akan berkedudukan dan bersinar di antara Venus, obyek paling terang, dan Jupiter sepanjang Desember 2015. Mereka akan membuat garis lurus di bidang ekliptika.

Biarkan Bulan Sabit memandu mata Anda untuk menemukan Mars di langit dinihari pada tanggal 5 dan 6 Desember 2015. Pada saat itu, Mars akan bersinar di dekat Bulan Sabit. Mars akan muncul dalam cahaya kemerahan.

Kabar baiknya, kecerahan Mars akan terus meningkat dari bulan ke bulan, sampai puncak kecerahannya pada bulan Mei 2016. Percaya atau tidak, Mars akan menjadi seterang Jupiter pada saat itu!

Jupiter di langit dinihari. Jupiter akan menjadi planet pertama yang terbit di langit dinihari dibanding dengan Mars dan Venus. Ia akan terbit di Timur satu jam setelah tengah malam waktu setempat daerah Anda pada awal-awal Desember. Pada akhir bulan, Jupiter malah akan terbit sebelum tengah malam di seluruh Indonesia.
Dari seluruh Indonesia, kenampakan Planet Jupiter akan berada paling tinggi di langit Timur, diikuti oleh Mars, Venus dan Saturnus.


Jika Anda memiliki teropong atau teleskop, Anda akan cukup mudah untuk melihat empat satelit alami terbesar milik Jupiter, yang bakal terlihat seperti titik-titik cahaya di sekitar rakasasa gas ini. Mereka sering disebut satelit Galilean untuk menghormati Galileo, yang menemukan satelit-satelit besar ini pada tahun 1610. Keempat satelit Galilean tersebut bernama Io, Europa, Ganymede dan Callisto.

Saturnus terlihat sebelum Matahari terbit mulai sekitar pertengahan Desember. Meskipun Saturnus menjadi anggota planet dinihari sepanjang Desember 2015, ia belum akan terlihat karena masih “hilang” dalam silau Matahari sampai sekitar pertengahan bulan ini. Saturnus akan cukup mudah untuk ditemukan pada akhir Desember nanti, karena ia akan terbit sekitar dua jam sebelum Matahari terbit.
Bagaimana Anda bisa mengenali planet indah ini? Dengan menggambar sebuah garis imajiner dari Mars melalui Venus, Anda akan melihat obyek kuning keemasan bernama Saturnus dekat titik Matahari terbit di cakrawala.
Saturnus merupakan planet terjauh dari Bumi yang dapat dengan mudah melihat dengan mata telanjang, sementara Uranus dan Neptunus terlalu jauh dan redup.
Sayangnya, Anda takkan melihat cincin Saturnus jika Anda mengamatinya dengan mata telanjang. Anda perlu teleskop untuk melihat megahnya cincin Saturnus pada Desember 2015 ini.

Mengapa kita bisa melihat planet-planet Tata Surya? Sebab mereka mengorbit Matahari dan memantulkan cahayanya. Proses yang sama seperti Bulan, ia tidak memancarkan cahaya sendiri alias memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya sehingga kita mampu melihatnya di langit.

Namun jangan berharap Anda akan melihat kenampakan planet-planet Tata Surya dalam ukuran sebenarnya. Karena Tata Surya yang begitu luas, jarak antar planetnya sangaaaaaaaaaaaaaaaaatt berjauhan. Sehingga Anda hanya akan melihat kelima planet Tata Surya di atas bagai melihat bintang namun cahayanya tidak berkelap-kelip alias konstan.

Sudah siap untuk melihat planet-planet ini? Selamat berburu planet Tata Surya! yah,, walaupun copas sih,, semoga bermanfaat yaaa.. see you!

pesan : “ngono yo ngono tapi ojo ngono lhoo..!”
sumber : http://www.infoastronomy.co.vu/2015/12/lima-planet-tata-surya-bakal-muncul-di-langit-desember-2015.html?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+co%2FKnnq+%28Info+Astronomy%29 

© 2024 The Dreamer

Theme by Anders NorenUp ↑